Saat
sekarang harga buah naga (Dragon Fruit) di Kabupetan Tanah Laut tengah panen
raya namun mengalami penurunan harga yang anjlok, sehingga petani buah naga pun
tidak dapat di untungkan. Dari awalnya, harga buah naga bisa mencapai Rp 40
sampai Rp 45 ribu rupiah, namun kini jatuh sampai ke level Rp 10.000.
Melihat
semakin anjloknya harga buah naga, Imam salah seorang pemilik salah satu hotel
terbesar di kota Pelaihari, dan juga menggeluti pertanian buah naga kini tengah merintis pabrik
berskala home industri untuk memanfaatkanbuah naga dalam bentuk barang jadi
seperti aneka minuman jus, serta barang lainnya seperti permen.
Salah satu kebun buah naganya di Desa Tampang Kecamatan
Pelaihari, Sabtu (20/2) pekan tadi, sejumlah karyawan Imam Nampak tengah sibuk
mempersiapkan bibit buah naga untuk di tanam, di samping sebagian lagi ada yang
memanen buah naga.
“melihat
terus anjloknya harga buah naga saya khawatir petani di sini enggan untuk
kembali menanam buah naga, itu sebabnya berbekal pengalaman dan koneksi di
beberapa daerah, saya tengah memprsiapkan membangun pabrik pengolahan buah
naga,” ucapnya.
Ia
menambahkan, saat ini yang tengah ia persiapkan adalah membangun pabrik pengolahan
buah naga di Desa Bentok Kecamatan Bati-Bati, dimana di tempat tersebut ia
bangun dengan pola kerjasama dengan teman, sementara di Desa Tampang insya
allah dalam kurun 3 bulan kedepan ia membangun pabrik dan di kelola sendiri.
Tujuan saya membangun pabrik pengolahan buah naga ini hanyasemata-mata untuk
terus melestarikan buah naga di Pelahari, di satu sisi juga agar harga tidak
anjlok, sehingga petan buah naga pun mempunyai pangsa pasar yang jelas, dan semua
hasil buah naga dapat di drop ke kedua pabrik yang akan saya dirikan.
Investasi
pabrik pengolahan buah naga sendiri di ancar-ancar sebesar Rp 1 milliar, dan
bagi Imam hal itu merupakan sebuah peluang dan tantangan demi untuk
kesejehteraan petani buah naga.
Disaat
penen buah naga sekarang, hanya oleh petani buah naga di jual di pinggir jalan,
dan harga bervariasi. Mulai dari Rp13.000 sampai Rp 10.000 dalam 1 Kg nya.
Lebih
lanjut Imam mengatakan, ia mendapat tantangan untuk mengirimkan buah naga
sebanyak 1 kontainer ke India, namun ditolak dengan alasan proses
pengumpulannya yang memerlukan waktu kurang lebih 10 hari, sehingga di takutkan
kualitas buah naga akan membusuk dalam kontainer. Namun Imam memiliki solusi
bahwa untuk di kirim ke India ia pun telah bekerjasama dengan Universitas
Brawijaya untuk melakukan riset atas buah naga yang dapat di buat dalam bentuk
permen, dan permen itulah yang nantinya akan di kirim ke India, tuturnya.
Buah naga sendiri
bagi Imam memiliki multi fungsi, selain isinya maka kulitnya pun dapat di
umpankan ke ternak sapi karena sapi sendiri suka, disamping pada kulit buah
naga memiliki nutrisi yang tinggi bagi sapi, selanjutnya kotoran sapi pun dapat
kembali di manfaatkan untuk biogas
Post a Comment
Comen